Jadi Teman Bagi Keluarga Anda



Keremajaan merupakan periode yang paling riskan dalam kehidupan kita,  ketika di satu pihak kita bergumul  untuk ketakbergantungan kita kepada orang lain dan jati diri kita dan dipihak lain yang kita inginkan  (secara sembunyi,  diam-diam) merasakan keamanan dengan tetap menjadi kanak-kanak.  Saat ini  merupakan  saat mengingini melepaskan belenggu tetapi sementara itu mengkuatirkan masa depan,  terhadap rasa tak aman akan pengambilan keputusan itulah,  kebertemanan  dan identifikasi dalam sebuah kelompok menjadi prioritas.
Sebuah kelompok majalah telah  melakukan survei mengenai “Mengapa Anak-anak Remaja Pergi ke Kelompok Muda-mudi?”   Salah satu dari dua alasan teratas ialah bahwa para remaja pergi kelompok muda-mudi karena suka berteman dengan pemimpin kelompok muda-mudi itu.  Hal ini membuat suatu penyataan yang besar mengenai betapa pentingnya bagi para remaja untuk mempunyai hubungan yang erat dengan seorang yang lebih tua dari mereka,  kepada siapa mereka menaruh hormat,  penghargaan.  Masalahnya ialah:  Bagaimana kita bisa menjadi teman dari para remaja kita?
Saya ingin menyentuh tiga bidang yang sangat penting untuk para orang tua yang ingin menjadi teman untuk para remajanya.

Keseimbangan antara kasih dan disiplin

Mula-mula harus ada keseimbangan antara kasih dan disiplin.  Saya pernah melihat akibat yang dialami oleh sebuah keluarga  yang tidak yakin terhadap pendisiplinan  anak-anak mereka.  Anak-anak tidak mempunyai batasan-batasan yang jelas,  tidak ada daerah yang aman,  tidak ada tempat untuk meletakan kaki mereka dengan kuat dan berkata,  “Yang ini dapat diterima,  itu tidak!”  Saya menjumpai bahwa hal itu memberi tekanan kepada anak-anak untuk mencari batasan-batsan yang benar.  Mereka benci rasa tidak aman terhadap jenis ini  dan kehilangan penghargaan terhadap mereka yang tidak cukup kuat untuk menyediakan bagi mereka rasa aman yang mereka perlukan dalam bidang ini.
Amsal 22:15 mengatakan,  “Kebodohan melekat pada hati orang muda,  tetapi tongkat didikan akan mengusir mereka dari padanya.”  Amsal 23:113,  mengatakan:  “Jangan menolak didikan bagi anakmu,  ia tidak akan mati kalau engkau memukulnya denga rotan.  Ayat 4  meneruskan,  :  engakau memukulnya dengan rotan;  tetapi engkau menyelamatkan nyawanya dari dunia orang mati.”
Sisi lain dari bidang ini adalah persoalan kasih.  Memaparkan seorang anak dengan begitu saja karena frustrasi menunjukan hilangnya kontrol  diri dan suatu pendekatan dengan kegeraman.  Disipilin ditandai dengan bekerja sama di dalam kasih.  Saya yakin bahwa keseimbangan antara kasih dan disiplin  merupakan persyaratan bagi para remaja untuk menghargai orang tuanya.  Jadilah bukan hanya sebagai orang tua tetapi juga sebagai teman bagi remaja kita,  barulah mereka menghargai kita.

Ketulusan

Bidang kedua ialah menjadi “tulus”  bagi anak-anak kita.  Inilah aspek terbesar dalam komunikasi.  Tidak ada hubungan yang di dalamnya orang saling melihat setiap hari dapat bertahan jika komunikisi tidak berhasil.  Ia melihat bahwa jika seorang teman tinggal di tempat yang lain,  hubungan mereka tetap erat sekalipun tingkat komunikasinya menurun secara drastis. Tetapi jika tempat tinggalnya berdekatan dengan komunikasinya menurun hubungan akan menjadi tegang.  Yang satu heran jika yang lain terbalik, dan kemudian yang lain heran mengapa yang pertama berpikir sehingga mereka berdua mungkin.  Permainan tebak-tebakan  curiga  dan rasa tidak percaya akan menghebat hingga komunikasi diperbaiki atau pertanyaan dijawab,  atau hubungan itu mati.  Ini merupakan “rubah-rubah kecil,  yang merusak ladang anggur”  hubungan.

Komunikasi

Kita harus memelihara jalur komunikasi dengan para remaja kita.  Kita harus terbuka terhadap mereka,  atau kita tidak dapat mengharapkan bahwa mereka akan berlaku demikian terhadap kita,  mempunyai kemampuan untuk menjadi tulus selama masa ini dalam kehidupan mereka tatkala ada begitu banyak keputusana yang harus dibuat dan pertanyaan yang harus dijawab.

Waktu untuk berteman

Terakhir,  menjadi teman bagi remaja-remaja anda memerlukan waktu.  Di dalam  masyarakat zaman yang serba cepat,  kita harus bergumul dengan waktu untuk menyediakan waktu yang cukup untuk anak-anak kita. “Kelaliman dari yang mendesak” dapat merampok dari kita  hal-hal yang penting.  Remaja-remaja kita dapat bertumbuh dan menjadi dewasa jika kita menanam persediaan waktu dengan mereka “suatu hari tertentu.”  Nyayian  “Kucing dalam ayunan”  menggambarkan segala sesuatu menganai seorang ayah yang mempunyai perhatian untuk menyediakan waktu bagi anak laki-lakinya, tetapi tidak pernah mendapatkannya.  Yang menjadi tragedi ialah rugi sesuatu yang tidak pernah kita dapati sebelumnya.  Jika mereka pergi,  itulah waktu yang kita mesti luangkan untuk mereka,  yang akan kita ingat dengan kemesraan;  bukan waktu yang kita luangkan untuk kesibukan pekerjaan.
Tidaklah penting bahwa kita dapat memikat mereka. Yang penting ialah bahwa kita bersenang-senang dengan mereka dan mereka mendapatkan pesannya – bahwa kita tidak hanya mengasihi mereka, tetapi mengasihi bersama-sama dengan mereka.  Hal ini akan membangun gambaran diri mereka sendiri dan keberteman kita dengan mereka. Juga membangun ingatan sampai pada akhir hidup.

Ron Marrujo
Glad Tidings