JANGAN LEWATKAN KESEMPATAN

“Ingatlah baik-baik, sekarang inilah waktu yang diperkenankan itu.
Sekarang inilah hari untuk diselamatkan” ( 2Kor 6:2/BIS).

Masa kini terletak di antara masa lalu dan masa depan. Masa kini merupakan saat yang sangat penting di antara apa yang telah terjadi pada kita dan apa yang akan terjadi. Masa kini merupakan masa peralihan yang menarik.
Harta kita yang terbesar adalah bukan yang kita mampu kumpulkan pada masa lalu atau warisan yang akan kita terima, atau kemungkinan masa depan yang lebih cerah. Harta kita yang terbesar yang dapat kita peroleh adalah kesempatan saat ini juga, saat sekarang. Apa yang dapat ditawarkan oleh masa kini kita kepada kita?  Jangan biarkan masa lalu, atau mimpi masa depan memperbudak kita. Di sini dan kini merupakan saat yang sangat penting dalam hidup kita. Dengan tangan yang satu kita memegang masa lalu dan dengan tangan yang lain kita menyentuh masa depan.
 Seorang penulis Perancis suatu kali menulis, “Jangan terima abu tapi terimalah api dari masa lalu.” Kalau yang Anda peroleh dari masa lalu adalah sesuatu yang sudah mati, maka itu adalah abu. Namun, kalau itu sesutu yang hidup, maka Anda harus menggunakannya pada masa kini. Apakah agama Anda abu atau api?
Di lain pihak, jangan menjadi pemimpi sampai merisaukan masa depan. Jangan katakan, “Saya belum butuh Allah sekarang, tapi pada masa yang akan datang mungkin akan saya pertimbangkan.” Anda mungkin beranggapan bahwa Anda akan mempunyai kesempatan pada masa depan, tetapi masa depan mungkin tidak pernah menjadi kenyataan. Setiap saat Allah memang siap memberi keselamatan kalau kita mencarinya, tetapi mungkin kita tidak sempat lagi mencarinya. Dan ada satu hal yang tidak akan Allah lakukan, yaitu memaksa Anda menerima sesuatu yang Anda tidak mau- - bahkan sekalipun itu untuk keselamatan Anda. Allah bukan diktator yang mendesakkan kehendakNya kepada sasaranNya.
 Suatu hari seorang pencinta hikmat menanyai seseorang didekatnya, “Anda mau jadi apa kalau Anda dapat memilih? Menjadi orang kaya yang kejam, atau menjadi orang yang baik hati tapi tidak punya apa-apa?
Orang yang sekedar lewat itu berpikir sejenak dan kemudian menjawab, “Saya ingin menjadi orang kaya dalam kehidupan masa kini dan menjadi orang baik hati pada kehidupan yang akan datang.” Ini yang sering menjadi pandangan hidup orang-orang masa kini. Mereka mau hidup untuk diri mereka sendiri di bumi ini tetapi mau juga menikmati sorga sesudah mati. Tetapi yang benar adalah, tidak bisa begitu.
Setiap saat Allah memang siap memberi keselamatan kalau kita mencarinya, tetapi mungkin kita tidak sempat lagi mencarinya.
Waspadalah supaya Anda tidak diperdayai oleh pendapat yang mengatakan kepada Anda bahwa Anda dapat hidup dengan cara apa pun yang Anda inginkan dan bahwa Allah adalah Allah yang baik yang tidak akan pernah menolak siapapun yang mau menikmati sukacita sorga. Pendapat demikian tidak punya makna, hanya impian. Pendapat seperti itu hanya angan-angan yang tidak dapat memperoleh hidup kekal bersama Allah kalau kita menolak Dia sementara kita masih hidup didunia ini. Kita sama sekali tidak dibenarkan menyalahkan Allah atas pilihan yang kita buat ketika Ia masih memberi nafas kepada kita. Tak pelak lagi, kitalah yang menentukan masa depan kita. Kita akan tidur di ranjang yang kita siapkan untuk diri kita sendiri. Rasul Paulus benar tatkala ia mengatakan bahwa masa kini adalah masa yang paling gelap, karena masa depan hanyalah merupakan sambungan masa kini.
Masa depan tergantung pada apa yang Anda perbuat pada masa kini. Kita tidak dapat memperoleh hidup kekal bersama Allah kalau kita menolak Dia sementara kita masih hidup didunia ini.
Namun, sekaranglah, pada saat ini juga, Anda mempunyai kesempatan yang mungkin tidak akan pernah Anda jumpai lagi. Kesempatan ini bukan hanya merupakan kesempatan yang berharga, tetapi khusus. Jam kehidupan kita hanya berputar satu arah. Jam kehidupan kita secara perlahan akan tidak berputar dan akhirnya dihentikan secara mendadak dan tak terduga oleh kekuasaan yang besar. Apakah siap untuk saat itu?
Sekali Esau menjual hak kesulungannya, hak itu lenyap untuk selamanya. Demikian juga, sekali kita kehilangan kesempatan untuk bertobat, tidak ada garansi kita akan mendapat kesempatan yang lain “Siapa menunda keselamatan sampai pukul 11.00 kehidupannya, ia akan mati pada pukul 10.30.” Kalau Anda menunggu sampai Anda mendapat kesempatan yang lebih baik daripada sekarang, Anda akan didapati bahwa kesempatan itu tidak pernah muncul lagi.
Khotbah apa yang pertama kali Kristus sampaikan? Waktu itu Ia berkhotbah di sinagoge (rumah sembahyang agama Yahudi) Nazareth. Setelah membaca satu bagian kitab Yesaya, Ia menutupnya dan mengatakan, “Pada hari ini, genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya”  (Luk 4:21). Dengan kala lain, Ia hendak mengatakan, “Percayailah Alkitab bahwa sekarang juga Juruselamat berada di antara kamu.”
Khotbah apa yang terakhir kali Kristus sampaikan? Yaitu perumpamaan tentang sepuluh anak dara. Yang lima waspada dan berjaga-jaga Yang lima tidak begitu siaga.  Merka semua menantikan kedatangan mempelai pria. Lima yang bijak, sebelum pergi, mengisi lampu mereka dengan minyak cadangan. Tetapi lima yang lain tidak membawa minyak cukup. Tak terpikirkan oleh mereka bahwa bisa saja mempelai pria itu datang terlambat. Karena kedatangannya terlambat, lampu lima dara yang bodoh itu padam. Mereka pergi beli minyak, tapi pada waktu itu mempelai pria tiba dan mereka kehilangan kesempatan mengikuti pesta.
Wasapadalah supaya Anda tidak dipedayai oleh pendapat yang mengatakan kepada Anda bahwa Anda dapat hidup dengan cara apa pun yang Anda inginkan dan bahwa Allah adalah Allah yang baik yang tidak akan pernah menolak siapa pun yang mau menikmati sukacita sorga.
Waspadalah jangan-jangan kita pun kehilangan kesempatan itu. Kedatangan mempelai pria dalam perumpamaan ini melambangkan kedatangan Kristus untuk kali yang kedua, Anda mungkin menunda pertobatan Anda sampai pada suatu waktu di masa depan, dan Anda rasa bahwa kesempatan itu pasti sebelum mempelai itu, yaitu Yesus Kristus, datang. Tapi Anda tidak tahu kapan Kristus datang kembali untuk kali kedua. Allah tidak memberitahukan semua rencanaNya kepada kita. Ia telah katakan kepada kita bahwa Kristus akan datang secara tiba-tiba . Ia hanya akan menjemput mereka yang adalah milik kepunyaanNya dan meninggalkan yang lain melewati suatu masa sengsara besar yang belum pernah dialami dunia sebelumnya. Baca Wahyu pasal 6-19, maka pasti Anda menyadari mau menjadi salah seorang diantara yang dijemput dan dibawa kesorga adalah dengan menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat Anda. Biarkan dia lahir, hadir dalam hati dan hidup Anda. Keselamatan bukan hanya untuk masa depan. Keselamatan itu juga untuk masa kini. Keselamatan itu sudah tersedia sekarang juga.
Mengapa menunda bergaul akrab dengan kebaikan Allah? Rasul Paulus mengatakan kepada orang Korintus: “Ingatlah baik-baik, sekarang inilah waktu yang diperkenankan itu. Sekarang inilah hari untuk diselamatkan.”
 (Majalah Berita Mimbar )