Dijagai-Nya Yang Teguh Dan Yang Percaya


“Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.” (Wah 2:4)


Banyak carut marut kehidupan diakibatkan oleh hilangnya cinta mula-mula, diawali dengan meninggalkan cinta kepada Tuhan diikuti oleh hilangnya cinta kepada sesama. Betapa hebat daya rusak dari hilangnya cinta mula-mula.


Ketika kita mengasihi Dia dengan cinta mula-mula, kita akan terus mempercayai campur tangan Dia dalam kehidupan kita. Terpeliharanya cinta mula-mula memungkinkan terpeliharanya iman dari rongrongan persoalan hidup. Ketika kita mengasihi Dia dengan cinta mula-mula kita akan memelihara iman dan melakukan perbuatan iman yang ajeg, bersikap dan bertindak seperti yang dikehendaki oleh Dia yang kita kasihi. Sebaliknya, Meninggalkan kasih mula-mula berakibat pada :kegersangan, kehampaan, kekeringan rohani, ketakutan, kekejaman dsb. Meninggalkan cinta mula-mula berarti menghilangkan kasih yang pernah kita berikan kepada-Nya dan berarti berhentinya kita dari mengandalkan Dia sebagai Penolong kita. Tanpa cinta mula-mula tak akan ada lagi rasa sungkan dan hormat kita kepada-Nya. Cinta mula-mula dimungkinkan tinggal sebagai kenangan yang pernah kita miliki. Ketika hal itu terjadi maka penyembahan dan pelayanan kita hanya akan menjadi rutinitas yang monoton, begitu-begitu saja, hanya sebagai kepatutan agamawi.


Kalau akibat dari hilangnya cinta mula-mula adalah kerunyaman, sebaliknya buah dari terpeliharanya cinta mula-mula “Yang hatinya teguh Kaujagai dengan damai sejahtera, sebab kepada-Mulah ia percaya.” (Yes 26:3)


Berbahagialah yang teguh mempercayai Tuhan, yang mengasihi Tuhan dan berbahagialah yang teguh dalam melayani Tuhan. 


Akhirnya,


Landasilah dengan kasih jerih payahmu dan ketekunanmuLandasilah dengan kasih ketidaksabaranmu terhadap orang-orang jahatLandasilah dengan kasih kesabaranmu karena nama-Nya ;Landasilah dengan kasih jerih-lelahmu dalam melayani-Nya.