Masih Ada Tuhan


”Sambil menghampiri usungan itu Ia menyentuhnya, dan sedang para pengusung berhenti, Ia berkata: “Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah! Maka bangunlah orang itu dan duduk dan mulai berkata-kata, dan Yesus menyerahkannya kepada ibunya”. (Lukas 7:14-15):

Peristiwa matinya anak tunggal lakii-laki dari seorang janda sudah terjadi. Kesedihan menghinggapi hati wanita itu . Masalah atau persoalan hidup itu sudah terjadi. Manusia itu hidup untuk menghindarkan diri dari kematian, namun anak itu tidak bisa menghindar. Bersyukur bahwa Tuhan Yesus memiliki hati yang mudah tergerak oleh belas kasihan. Ia sanggup memberi jalan keluar atas permasalahan keluarga yang berduka ini, bahkan ketika permasalahan itu sudah memuncak. Yesus mempertimbangkan bahwa anak itu masih perlu hidup beberapa tahun lagi supaya ibunya tidak larut dalam kedukaan.

Kalau Yesus bisa membangunkan orang mati berarti Ia bisa melakukan apa saja, kepada siapa saja, hingga hari ini. Di luar sana, orang sudah menganggap Tuhan itu tidak ada. Mereka membunuh Tuhan dengan pikiranNya. Mereka tidak sadar  bahwa sesungguhnya merekalah yang patut dikasihani. Berbahagialah mereka yang mempercayai kasih dan kuasa Yesus bagi hidupnya. Sadarilah bahwa Yesus sedang mempertimbangkan hal baik dan saat yang baik untuk diberikan kepada kita dan dilakukan untuk kita.